Blogroll

Sunday, April 15, 2012

info kesehatan Kelopak Mata Tiba-tiba 'Jatuh', Waspada Penyakit Langka Miastenia Gravis

Pada awalnya, penderita Miastenia Gravis (MG) atau sering disebut MGer, mungkin tidak menyadari bahwa kelopak matanya turun dengan sendirinya. Tapi semakin lama, penyakit langka ini akan semakin menyiksa, bahkan hingga mengancam jiwa.


Mungkin belum banyak yang mendengar tentang penyakit Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis/MG). Penyakit ini memang langka, namanya pun unik. Namun sekali terkena, penderitanya harus berjuang seumur hidup untuk melawan penyakit autoimun ini.


MG merupakan gangguan autoimun yang merusak paut saraf otot yang mengakibatkan kelemahan otot. Penyebabnya berhubungan dengan gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau autoimun.


Pada MG, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis reseptor pada saraf otot, sehingga terjadi gangguan pada transmisi saraf-otot, yang berakibat terganggunya kontraksi otot.


"Gejala yang paling sering adalah pada otot mata (tipe okular), jadi kelopak mata tiba-tiba turun, bisa di salah satu mata atau keduanya. Bisa juga penglihatan jadi double," jelas Dr. Ahmad Yanuar, SpS, spesialis saraf dari RSCM dalam acara Talkshow 'Hidup Berkualitas dan Produktif Dengan Myasthenia Gravis' di Gedung A RSCM, Jakarta, Sabtu (15/4/2012).


Gejala awal MG yang khas adalah kelemahan otot yang menyerupai kelelahan. Kelemahan otot ini biasanya dapat membaik jika otot diistirahatkan.


Tak hanya di mata, MG bisa mempengaruhi segala otot di seluruh tubuh, termasuk otot wajah, leher, tenggorokan, lengan atas, paha bahkan yang mengancam jiwa jika mempengaruhi kelemahan pada otot dada yang mengakibatkan gagal napas.


Gejala-gejala yang khas pada MG antara lain:

1. Kelopak mata 'jatuh' (ptosis)

2. Pandangan kabur atau penglihatan ganda (diplodia) karena otot yang mempengaruhi gerakan mata terpengaruhi

3. Kesulitan menelan

4. Kesulitan bicara, tiba-tiba sengau atau cadel

5. Kepala lunglai

6. Kesulitan senyum

7. Kesulitan mengangkat lengan ke atas kepala

8. Kesulitan berdiri dari posisi duduk

9. Kesulitan menaiki tangga

11. Memendeknya pernapasan pada saat menghembuskan napas

12. Kesulitan bernapas pada tidur telentang

13. Jika kondisinya berat, seluruh pernapasan dapat terhenti.


Setiap penderita MG berbeda dalam hal tingkat keparahan dari kelemahan ototnya. Pada beberapa MGer, hanya otot mata yang terpengaruh.


"Yang perlu diperhatikan adalah pasien MG harus menghindari stres dan kelelahan, karena itu bisa memicu kekambuhan," lanjut Dr Yanuar.


Terlalu sedih, stres, kelelahan, marah atau terlalu gembira bisa mengakibatkan penderita MG mengalami kekambuhan bahkan sampai mengalami gagal napas karena saraf-saraf napas tidak bisa bergerak.


Agar tetap bisa produktif dan hidup berkualitas, Dr Yanuar memberikan beberapa saran bagi penderita MG, yaitu:

1. Harus menyesuaikan diri dengan penyakit

2. Minum obat teratur

3. Hindari stres dan kegiatan yang menyebabkan kelelahan

4. Hati-hati bila terkena infeksi

5. Hati-hati minum obat, terutama antibiotik.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Friday, April 13, 2012

info kesehatan Ini yang Terjadi Jika Semalam Tidak Tidur Nyenyak

Mengantuk bukan satu-satunya gejala yang mengindikasikan kurang tidur. Meski mungkin matanya tetap terjaga dan tidak mengantuk, maka tidur bisa dikatakan kurang berkualitas jika menemukan gejala-gejala berikut ini sepanjang hari.


Gejala-gejala yang menandakan kurang tidur atau tidur kurang berkualitas adalah sebagai berikut seperti dikutip dari MSNBC, Kamis (5/4/2012).


1. Tidak pernah lapar

Kurang tidur atau tidur yang kurang berkualitas bisa mengacaukan jam biologis, termasuk kepekaan terhadap sinyal rasa kenyang dan rasa lapar. Sebagian orang menjadi lebih banyak makan, namun tidak sedikit yang justru kehilangan nafsu makan ketika tidurnya kurang berkualitas.


2. Membuka internet lebih dari 3 tab

Salah satu efek yang paling dirasakan saat kurang tidur adalah susah konsentrasi. Saat membuka-buka internet di depan komputer, rasanya akan sulit untuk menyimak satu halaman web saja karena pasti tergoda untuk membuka halaman lain yang lebih menarik seperti facebook dan twitter.


3. Lupa di mana menaruh kunci mobil

Selain susah konsentrasi, otak juga kesulitan menyimpan informasi jangka pendek ketika sedang kurang tidur. Tidak hanya sering lupa meletakkan kunci mobil, hal-hal kecil seperti agenda rapat juga sering terlewatkan karena daya ingat menurun.


4. Sulit membangun percakapan

Bercakap-cakap santai bukalah hal yang sulit dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun ketika tubuh dan otak merasa kurang tidur, maka pembawaan seseorang akan menjadi lebih serius meski tidak sedang bekerja sehingga terkesan tidak asyik untuk diajak mengobrol.


5. Mengantuk saat berkendara

Rasa kantuk mungkin tidak terasa saat menatap layar komputer atau mengikuti rapat, namun saat membawa kendaraan maka perasaan itu pasti muncul dan sangat membahayakan. Minum kopi, menyetel musik keras-keras kadang membantu untuk jangka pendek saja namun solusi paling tepat adalah segera melunasi waktu tidur yang masih kurang.


6. Tidak enak badan tapi tidak benar-benar sakit

Meski tidak sedang kena penyakit, tubuh akan selalu merasa tidak nyaman jika kurang diistirahatkan. Jika ada kuman hinggap, maka penyakit yang sesungguhnya akan mudah menjangkiti karena daya tahan tubuh seseorang memang menurun ketika sedang kurang tidur.


Published with Blogger-droid v2.0.4

info kesehatan Minuman yang Membantu Tidur Nyenyak Selain Susu

Kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan seseorang. Tapi tidak banyak orang mendapatkan tidur yang berkualitas setelah seharian bekerja. Orang perlu tidur antara 7-9 jam setiap malam tetapi terkadang orang kesulitan untuk dapat tidur lebih awal.


Selain susu hangat, ternyata ada beberapa jenis minuman lain yang bermanfaat dapat membuat nyenyak tidur.


Berikut 5 minuman tersebut seperti dikutip darithedailymeal, Jumat (13/4/2012) antara lain:


1. Jus Ceri


Minum jus ceri dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan dua jam sebelum tidur dapat mencegah insomnia.


Studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food pada Juni 2010 itu dikaji ulang pada bulan September 2010 dalam Journals of Gerontology dan didapatkan hasil yang sama.


Ceri mengandung melatonin, antioksidan yang dikenal untuk membantu mengatur siklus tidur kita.


2. Teh Hijau Tanpa Kafein


Teh hijau mengandung asam amino theanine, yang terbukti membantu mengurangi stres dan membuat tidur nyenyak.


Pilihlah teh hijau yang tanpa kafein, karena tingkat kafein yang tinggi dapat membuat Anda terjaga sepanjang malam.


3. Air Kelapa Murni


Meskipun air kelapa dikenal sebagai minuman yang meningkatkan energi, tetapi air kelapa juga dapat membantu Anda tidur.


Air kelapa adalah sumber potasium dan magnesium yang baik dan dapat membantu otot rileks. Air kelapa juga mengandung vitamin B dalam jumlah kecil yang dapat membantu mengurangi stres.


4. Smoothie Pisang


Blender satu pisang kecil dengan satu sendok makan mentega dan setengah cangkir susu kedelai tanpa pemanis untuk membuat tidur nyenyak. Pisang mengandung kalium dan magnesium, dua mineral yang membantu otot-otot rileks.


5. Minuman Sereal Gandum


Gandum adalah bahan utama dalam minuman sereal yang merupakan sumber vitamin B, fosfor, besi, seng dan magnesium.


Kandungan mineral yang tinggi dapat membantu mengendurkan otot-otot dan membuat tidur lebih nyenyak.


Published with Blogger-droid v2.0.4

info kesehatan Minuman yang Membantu Tidur Nyenyak Selain Susu

Kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan seseorang. Tapi tidak banyak orang mendapatkan tidur yang berkualitas setelah seharian bekerja. Orang perlu tidur antara 7-9 jam setiap malam tetapi terkadang orang kesulitan untuk dapat tidur lebih awal.


Selain susu hangat, ternyata ada beberapa jenis minuman lain yang bermanfaat dapat membuat nyenyak tidur.


Berikut 5 minuman tersebut seperti dikutip darithedailymeal, Jumat (13/4/2012) antara lain:


1. Jus Ceri


Minum jus ceri dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan dua jam sebelum tidur dapat mencegah insomnia.


Studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food pada Juni 2010 itu dikaji ulang pada bulan September 2010 dalam Journals of Gerontology dan didapatkan hasil yang sama.


Ceri mengandung melatonin, antioksidan yang dikenal untuk membantu mengatur siklus tidur kita.


2. Teh Hijau Tanpa Kafein


Teh hijau mengandung asam amino theanine, yang terbukti membantu mengurangi stres dan membuat tidur nyenyak.


Pilihlah teh hijau yang tanpa kafein, karena tingkat kafein yang tinggi dapat membuat Anda terjaga sepanjang malam.


3. Air Kelapa Murni


Meskipun air kelapa dikenal sebagai minuman yang meningkatkan energi, tetapi air kelapa juga dapat membantu Anda tidur.


Air kelapa adalah sumber potasium dan magnesium yang baik dan dapat membantu otot rileks. Air kelapa juga mengandung vitamin B dalam jumlah kecil yang dapat membantu mengurangi stres.


4. Smoothie Pisang


Blender satu pisang kecil dengan satu sendok makan mentega dan setengah cangkir susu kedelai tanpa pemanis untuk membuat tidur nyenyak. Pisang mengandung kalium dan magnesium, dua mineral yang membantu otot-otot rileks.


5. Minuman Sereal Gandum


Gandum adalah bahan utama dalam minuman sereal yang merupakan sumber vitamin B, fosfor, besi, seng dan magnesium.


Kandungan mineral yang tinggi dapat membantu mengendurkan otot-otot dan membuat tidur lebih nyenyak.


Published with Blogger-droid v2.0.4

info kesehatan 30% Pemuda Indonesia Keluhkan Gangguan Sendi

detikcom - Jakarta, Selama ini masyarakat menganggap gangguan atau keluhan sendi biasa dialami oleh orang yang sudah tua. Tapi anggapan ini salah, karena sekitar 30 persen masyarakat berusia 18 tahun lebih sudah mengeluh gangguan sendi.


"Sekitar 30 persen masyarakat usia 18 tahun lebih sudah mengeluh adanya gangguan sendi, dan hanya 14 persen dari orang mengeluh ini yang sudah didiagnosis dan berobat ke fasilitas kesehatan," ujar Dr Ekowati Rahajeng, SKM, MKes, Direktur Penyakit Tidak Menular Direktorat P2PL Kemenkes, dalam acara konpres Tocilizumab: Transformasi Nyata Bagi Pasien Artritis Rheumatoid' di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat (13/4/2012).


Sebagian lagi, menurut Dr Ekowati mungkin tidak tahu apa penyebab gangguan tersebut, padahal bisa saja hal ini disebabkan oleh artritis rheumatoid. Meski bukan penyebab utama kematian, tapi artritis rheumatoid ini bisa menyebabkan kecacatan yang tidak hanya menjadi beban keluarga tapi juga negara karena tidak bisa produktif, kegiatan sehari-hari terganggu.


"Artritis rheumatoid ini tidak hanya dialami usia lanjut, karena hasil Riskesdas sudah menemukan pasien di usia 18 tahun, jadi usia muda juga bisa terkena penyakit ini," ungkapnya.


Dr Ekowati menjelaskan saat ini masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai penyakit artritis rheumatoid dengan baik, sehingga penyakit ini dianggap gangguan sendi biasa atau hanya pegal linu.


"Padahal ini adalah penyakit yang serius dan kalau tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan komplikasi bahkan kecacatan. jadi dibutuhkan informasi yang tepat sehingga masyarakat bisa mengerti," ujar Dr Ekowati.


Selain itu artritis rheumatoid ini termasuk salah satu penyakit tidak menular, meski ia memiliki peradangan namun bukan disebabkan oleh bakteri. Dan penyakit ini diyakini seperti fenomena gunung es yang nantinya jumlah penderita artritis rheumatoid akan semakin meningkat.


Artritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang progresif, sistemik (melibatkan organ dan sistem tubuh keseluruhan), ditandai dengan peradangan kronis dari sendi tangan dan kaki disertai dengan gejala seperti kelelahan, anemia dan depresi.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Thursday, April 12, 2012

info kesehatan Cara Tahu Ini Obat Generik atau Bukan

detikcom - Jakarta, Obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, hanya saja harganya lebih murah karena diproduksi setelah hak obat patennya berakhir. Bagaimana cara mengetahui ini obat generik atau bukan?


Ternyata caranya mudah saja. Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD mengatakan cukup melihat nama obat dan komposisinya.


Begini maksudnya, jika di label obat namanya paracetamol maka ketika dijual namanya juga akan sama paracetamol. Berbeda dengan obat paten menggunakan nama lain misalnya Panadol yang isinya paracetamol.


"Cara membedakannya gampang. Lihat nama produknya kemudian lihat komposisinya. Kalau sama, berarti itu generik. Contohnya paracetamol ya mengandung komposisi bahan aktifnya paracetamol," kata Maura disela-sela inspeksi mendadak ke apotek-apotek di Jakarta, Selasa (20/3/2012).


Pemerintah kata Maura, sangat mendukung penggunaan obat generik karena harganya bisa meringankan warga.


Tapi sayangnya, masih banyak orang yang lebih percaya khasiat obat paten yang lebih mahal dibanding obat generik, padahal khasiatnya sama. Selain itu, beberapa orang juga tidak tahu cara membedakan obat generik dengan obat paten.


Ketersediaan obat dengan harga terjangkau adalah kebutuhan masyarakat. Untuk menjamin ketersediaan obat, pemerintah mengatur peredaran dan harga obat generik.


Obat generik adalah obat yang hak patennya sudah kadaluarsa sehingga boleh diproduksi oleh berbagai produsen farmasi di dunia yang mengetahui formula obatnya.


Obat ini dulunya berasal dari obat paten yang telah diteliti oleh produsen pemegang hak paten, jadi kualitasnya sudah tak diragukan lagi. Hak paten ini hanya dimiliki selama beberapa tahun saja. Setelah patennya habis, maka obat tersebut bisa diproduksi secara bebas.


Obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, hanya saja lebih murah. Di Indonesia, obat generik yang diproduksi di dalam negeri hanya sebanyak 40%. Itupun beberapa bahan bakunya didatangkan dari India.


"Di Amerika, 80% obat generik diproduksi di dalam negeri. Di negara-negara maju lainnya sekitar 60%. Kalau kita bisa memproduksi semuanya di dalam negeri sampai ke bahan bakunya, maka harganya akan lebih murah lagi sehingga target universal coverage dapat terpenuhi," jelas Maura.


Published with Blogger-droid v2.0.4

info kesehatan jenis Penyakit yang Boleh dan Tidak Boleh Diobati Sendiri

detikcom - Jakarta,Penggunaan obat yang kurang tepat bisa berakibat fatal dan justru merugikan kesehatan pemakainya. Untuk penyakit-penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya, obat-obat tanpa resep dokter sudah dapat mengatasi gejalanya.


Tapi untuk penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, obat yang diberikan tidak boleh digunakan sembarangan.


Di seluruh dunia, diperkirakan hampir separuh dari pasien gagal menggunakan obat secara benar. Berdasarkan penelitian dari WHO, ditemukan sekitar 43 persen antibiotika di Indonesia digunakan secara berlebihan. Contohnya untuk pengobatan ISPA ringan, 75-86 persen pasien menerima antibiotika yang sebenarnya tidak diperlukan.


"Obat dapat dilihat seperti pedang bermata 2, dapat memberikan kesembuhan namun juga dapat menyebabkan kesakitan bahkan kematian. Masalah penggunaan obat yang baik dan benar merupakan fenomena kompleks. Banyaknya mitos yang keliru memperburuk kondisi ini," kata Prof DR dr Rianto Setiabudy dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam forum diskusi yang diadakan GlaxoSmithKline Circle of Friend (GCF) di Blooming Restaurant, FX Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2012).


Dr Rianto pernah menemukan pasiennya yang menderita diabetes dan meresepkan obat untuk mengatasi keluhannya. Obat ini nampaknya cocok sebab pasien tidak datang berkonsultasi lagi. Yang jadi masalah adalah, pasien membeli sendiri obat yang diresepkan dokter dan meminumnya tanpa petunjuk dokter. Akibatnya, beberapa bulan kemudian terjadi gangren pada kakinya sehingga harus diamputasi.


Tidak semua penyakit bisa diatasi dengan obat-obatan tanpa resep dokter. Total penjualan produk farmasi di Indonesia tahun 2011 sebanyak Rp 38,7 triliun. Sebesar 45 persen di antaranya (Rp 17,4 triliun) adalah obat tanpa resep dokter yang dijual bebas. Membeli obat tanpa resep dokter memang lebih menghemat waktu dan biaya. Tapi tidak semua penyakit bisa diobati sendiri.


"Penyakit yang biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak berbahaya boleh diobati sendiri. Tapi untuk penyakit yang cenderung menjadi berat dan tidak dapat sembuh sendiri harus mendapat kontrol dari dokter, meskipun tidak merasa sakit," kata dr Rianto.


Lebih lanjut lagi, dr Rianto menjelaskan penyakit yang bisa diobati sendiri itu antara lain:

1. Panas, batuk dan pilek yang tidak lebih dari 5 hari

2. Diare ringan yang hanya berlangsung beberapa hari

3. Keluhan lambung ringan

4. Pusing biasa

5. Sembelit dan susah tidur


Sedangkan penyakit yang tidak boleh diobati sendiri antara lain;

1. Hipertensi

2. Diare hebat disertai kekurangan cairan

3. Kencing manis

4. Kanker

5. Penyakit ginjal.


Published with Blogger-droid v2.0.4